Cerpen "Meteor Lyrds mengenang kisah kepergianmu"

Malam yang cerah . Saat aku merasa bahwa aku akan secerah antares yang bersinar di rasi scorpius , tepat di titik zenit dari posisi bumi yang kulihat saat itu juga.  Disinilah aku duduk sebagai egosentris alam semesta . Disinilah aku meluapkan kesepianku, yang sendiri, tak tau itu mauku atau aku memang ditakdirkan untuk selalu sendiri . Di kehidupan nyata aku selalu pesimis dan rentan iri dengan orang di sekelilingku. Tanpa sadar, ku dengar dering inbox dari handphone pembelian ayahku . “Ah,berisik !”, ku  raih handphone itu,  meskipun mata masih tertuju pada potret bintang berspektrum A yang bercahaya biru. Dengan terpaksa aku membaca pesan itu. Sekilas aku tersenyum, karena ku tahu itu pesan dari seorang  sahabat lascar teropong  yang lebih tua dua tahun dari aku dan ku kenal lewat jejaring social semenjak 2 tahun yang lalu. Ia bernama Dito, sering kupanggil Centaurus . Rumah kami saling  berjauhan , ia hidup di sebuah kota di jawa tengah , dan aku hidup di sudut desa, tepatnya di daerah Pasuruan.
Centaurus mengatakan bahwa malam itu dan empat hari berturut turut akan ada peristiwa meteor shower lyrids yang ,sangat indah menurutnya, akhirnya, ku posisikan mataku tertuju pada radian langit timur tepat di rasi lyra . Tak ada satupun meteor yang terlihat, padahal aku sudah memfokuskan mata untuk memburunya. Ya, memburu meteor lyrids. Tak ada cahaya yang bergerak , hanya ada bintang dan planet yang berevolusi menurut orbitnya.
 Keluh kesahku kuceritakan pada centaurus karna tak satupun meteor melintas di mataku. Dan aku bertanya ,“Apakah tak ada yang lebih indah dari peristiwa meteor shower ini ?” ,lewat pesan handhpone iya berkata “Lupakan sejenak meteor itu, dan perhatikan langit , ada miliyaran objek kosmos atau benda benda langit yang terang disana . Namun, hanya satu saja yang pantas menjadi yang terindah diantara miliyaran objek langit itu” . Aku mencari cari jawaban itu, sambil berbaring di bawah langit .
Esoknya aku berkata kepadanya “Yang kau maksud adalah bintang kan ? Bintang selalu menjadi yang terindah di malam hari menurut orang kebanyakan. Tanpa bintang, langit malam akan terasa kusam dan hampa.” Sembari memandangi potret langit untuk mencari meteor yang melintas ketiga kalinya aku menunggu pesan dari centaurus . Kemudian untuk yang ketiga kalinya pula centaurus membalas pesanku . “Kau salah , bintang memang indah namun tak selamanya indah, bintang dapat hancur lebur ketika ia tak mampu lagi melakukan reaksi fusi, ia dapat menjadi ancaman bahaya bagi alam semesta, dan cahayanya akan pudar ketika ia mengalami ledakan itu. Coba kau fokuskan lagi pikiranmu dan kau akan menemukan jawaban yang aku maksudkan ” .
Hari demi hari aku merasa heran dengan apa yang dimkasud centaurus. Apakah mungkin nebula? Ataukah Saturnus ? ya, aku mengira bahwa yang dimaksud centaurus adalah saturnus yang indah itu. Dan untuk yang kempat kalinya aku mengirim pesan kepadanya serta kuperjelas dengan alasan alasan yang logis. “Hei centaurus, apakah yang kau maksdukan itu saturnus? Saturnus memiliki cincin yang sangat indah dan unik berada diluar sabuk asteroid. Apakah kau masih akan menyalahkanku ?” . Lagi dan lagi kutunggu jawaban yang sebenernya ia maksudkan , semakin lama rasanya aku semakin kesal, Meteor Lyridspun tak juga melintas dimataku  . Ku dengar lagi dering dari handphone untuk kesekian kalianya. Centaurus menjawab “Tak sepenuhnya kau salah, namun bukan itu yang aku maksud . Saturnus memang indah karena memiliki cincin yang terdiri dari serbuk es. Telah ku katakan bahwa hanya satu yang pantas menjadi indah diantara yang terindah. Bukan bintang dan bukan Saturnus ”. Spontan aku membalas pesannya dengan emosi yang tak dapat ku kendalikan ,“LANTAS APA YANG KAU MAKSUD ITU ?” semenit berlalu ia membalas pesanku .’dia adalah KAU ! dirimu sendiri, kaulah yang pantas  menjadi seperti cahaya yang bersinar abadi di langit seperti kehadiranmu di dunia ,kau harus bisa menjadi kebahagiaan dan kebanggaan bagi orang lain, serta menjadi cercahan orang yang bermanfaat sekaligus berguna bagi semua orang,namun, kau tak harus menjadi bintang yang indah dan cahayanya  hanya sesaat . Ia dapat meledak menjadi supernova, hancur lebur akibat reaksi fusi . Dalam artian kau tak boleh menjadi seorang yang memberontak ketika kau telah memiliki kelebihan itu. Karena itu hanya membuat citra dirimu semakin pudar.” Aku tertegun saat membaca pesan darinya dan aku merasa sangat termotivasi . Akhirnya aku mengetahui jawabannya. Dengan menatap langit, seakan akan aku berimajinasi, agar dapat menjadi seseorang yang menyinari dunia dengan kemampuan yang aku punya . Seperti yang centaurus katakana padaku. Kini aku tak merasa sendiri, hei, tiba tiba terdapat meteor lyrids yang melintas dilangit timur, aku melihatnya , aku melihatnya dan aku melihatnya. Akan ku katakan kepada centaurus bahwa aku telah melihat meteor itu . Namun, tiba tiba aku mendapat pesan bahwa sebenarnya centaurus telah meninggal sejak dua hari yang lalu. Aku terkejut dan nyaris tak percaya. Dan ternyata yang selama ini membalas pesan dariku adalah kakaknya , ia telah dipesankan sebelumnya oleh centaurus untuk mengirimkan pesan pesan itu untukku . Tak ada yang membritahuku. Kini kesedihan semakin menggurutu . Saat setelah ku lihat hujan meteor lyrids yang ia tunjukkan dan saat itu pula ia pergi meninggalkan ku dan  kehidupan nyata di muka bumi . lyrids menjadi sejarah terindah bagiku ketika aku duduk dilantai yang licin dan penuh bunga yang berduri,. lyrids mengenang kisah kepergianmu “kak Dito” 

By: Alfi Jauharo :)

Oktober Menyambutku


Dear kamu yang mungkin sedang membacanya,
 
Mengenalmu  di dunia maya, jatuh cinta padamu dari dunia maya, galau karenamu di dunia maya, menjadi 'pacarmu' di dunia maya, bertemu denganmu di dunia maya, dan kini berakhir di dunia maya. Sungguh aneh bukan? Cinta datang tiba-tiba tanpa paksaan, tanpa melihat dimana kita bertemu, tanpa tahu pada siapa kita jatuh cinta, klise.

Mungkin ini benar-benar sebuah akhir, tapi bagiku, cintaku belum berakhir, yang berakhir adalah kita.
Membiarkanmu berhenti dan pergi memang sakit, tapi akan lebih sakit melihatmu berjalan bersama dalam keadaan meragu. Aku akan merasa dibohongi dalam perjalanan hatiku sendiri.

Aku tak kan pernah mencari-cari siapa yang salah, karena hasilnya? Aku  akan terus menyalahkan diriku sendiri. Apakah aku tidak menerimamu apa adanya? Apakah aku tidak setia? Apakah aku kurang bertahan? Apakah aku terlalu berharap kamu mengucapkan selamat tidur padaku? Apakah aku terlalu menunggu kamu dalam keletihanku di setiap malam? Apakah aku terlalu pencemburu? Apakah aku memang belum pantas untukmu? Kamu tidak perlu menjawabnya, aku akan mencarinya sendiri, memantaskan diriku.

Aku tak menjatuhkan setetes air mata pun malam ini, sungguh. Karena satu alasan, aku tak ingin membuatmu merasa bersalah. Kamu pernah berkata 'Jika kau tersenyum, aku bisa tertawa. Jika kau menangis, apa yg harus aku lakukan?'. Aku tak tahu pasti itu hanyalah rangkaian kata atau realita, tapi aku percaya. Kemarin, aku pernah menangis karenamu, kamu tahu itu, dan mungkin akan menjadi tangis pertama dan terakhir. Ah, aku memang sok tahu, padahal aku masih disini bukan di masa depan.

Aku sering menunjukkan diriku yang kekanakan, agar aku terlihat lebih muda. Tapi apakah kamu tahu apa yang aku pikirkan? Aku terus berpikir akan jadi apa aku kelak 5 tahun lagi. Apakah aku akan menjadi sesukses apa yang aku pikirkan? 
Banyak hikmah yang aku dapatkan, mungkin juga kamu. Hidup itu natural, aku tak bisa memaksa kapan aku ingin bahagia dan tidak ingin merasakan sedih, karena aku tahu, bahagia dan sedih memang sudah satu paket, aku tidak bisa memilih. Aku hanya bisa menerima tanpa penolakan, aku akan terus berjalan. Aku dan kamu berbeda, kita berhak akan itu semua. Sesetia dan seyakin apapun kita, belum tentu membuat pasangan kita melakukan dan merasakan hal yang sama.

Sejatinya cinta itu tidak akan pernah menyakiti, tapi ketika aku merasakan perih, itu hanya karena aku terlalu berharap. Disini aku masih menikmati rasanya patah hati, membiarkannya seperti ini tanpa memaksakannya untuk kosong tanpa bayanganmu lalu mengisinya dengan sosok yang baru.

Perlukah aku bertemu di dunia nyata? Haruskah oktober ini aku menyambutmu?


Seseorang mencintaimu


 *18 September duaribuduabelas*

♡  For You  ♡  


Saat kehampaan hati ini
Mulai bertemu dengan cinta di masa sekolah*
Ku tau jarang ada cinta yang abadi

Namun . .
Entah kenapa aku ingin hidup seperti mereka
Yang mampu gembira dan tertawa sendiri
Karena seseorang yang mereka kagumi 

Tapi, tidak dengan aku
Saat itu siang* (14.45) bernyanyi untukku
Saat ia menyapa mimpiku malam tadi
Semua takkan hilang dalam ingatanku

Entah knp tiba tiba aku merasa bosan melihatnya dengan mericuh riuh
Setelah ku dengar ocehan mereka
Bahwa ia telah bersama yang lain*
 
Mungkin aku terlau dalam menyikapi cinta
Menyayangi dia yang sesungguhnya tak pernah menyayangi
Apa ini sebuah kutukan ?
Atau sebuah keindahan ?
Atau aku terlalu BODOH membayangkan sesuatu yang entah kapan terjadi

Kini keadaan menyudutkan bahwa ku telah bersalah
namun tak sedikitkah ia merasa bersalah?
Ataukah aku memang selalu salah dalam tatapan matanya
 
TUHAN . . .
Kau ciptakan air mata ini luahkan kehancuran jiwaku
Tegarkan hatiku ketika melihat dia bersama yang lain
Kini aku hanya bisa menyesali sedihku dengan senyum palsu
 
Tapi,walau kini ia telah dimiliki
Ku yakin semua hanya "permainan waktu"
Ia bahagia dan aku masih tetap sendiri disin,itu PILIHAN*

Biar aku disini mengisi sepi yang berpendar pendar lesu
menjejakkan setapak luka
Yang rasanya makin mengetuk ditepian hatiku.
ku hanya berharap jiwaku tenang melihatnya bersama yg lain
sampai suatu saat kau fahami LUKA INI :')